PROPOSAL TUGAS AKHIR
SPESIAL EFEK DALAM

­­PERFILMAN


Disusun Oleh :
Muchammad Andri Firmansyah
XII – Multimedia 2
SMK Antartika 2 Sidoarjo
Tahun Pelajaran 2014/2015




PROPOSAL
PROJECT TUGAS AKHIR






Nama sekolah                      : SMK Antartika 2 Sidoarjo
Program keahlian                : Multimedia
Kode                                       : -
Alokasi waktu                       : 2 (dua) Minggu
Nomor peserta                      : -








Nama peserta                       : Muchammad Andri Firmansyah
Judul proyek                         : Spesial Efek Dalam Perfilman



Peserta ujian

M. Andri Firmansyah


          Kepala sekolah                                                                          guru pembimbing
  Smk Antartika 2 Sidoarjo


 H. Imam Jawahir.S.Pd.MM                                                    Gunawan Ari Bowo S.ST
 NIP. 196905102005011015                                                     NUPTK. 8443755656200022






KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan  kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkah dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak guru “Gunawan Ari Bowo” yang mengajar Bidang Study MULTIMEDIA yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kepada bapak guru yang telah mempercayai kami untuk melakukan tugas yang berjudul SPESIAL EFEK DALAM PERFILMAN ini selama beberapa hari atau beberapa minggu ini. Dengan tugas ini bisa memberikan motivasi kepada kami khususnya kepada saya dan dengan tugas ini bisa menambah wawasan kami dalam pengetahuan struktur perfilman.








        Penyusun

    
      
                                                                                  Muchammad Andri Firmansyah







DAFTAR ISI :


Kata Pengantar ........................................................................................................................   iii
Daftar Isi ....................................................................................................................................   iv

BAB I    : PENDAHULUAN ....................................................................................................   5
1.    Penjelasan Proses Pembuatan Film dan CGI .......................................................   5
2.    Rumusan Masalah ......................................................................................................   5
3.    Tujuan Pembuatan .....................................................................................................   5

BAB II   :  PEMBAHASAN .....................................................................................................   6
1.    Sejarah Spesial Efek Dalam Perfilman ...................................................................   6
2.    Pengertian Spesial Efek ............................................................................................   11
3.    Teori Dasar Spesial Efek & Visual Efek ..................................................................   11
4.    Spesial Efek Di Indonesia .........................................................................................   12
5.    Spesial Efek Dari Tahun ke-Tahun .........................................................................   12
6.    Fungsi Spesial Efek ....................................................................................................   20
7.    Peran Animator Dalam Spesial Efek .......................................................................   21
8.    Alur Kerja Pembuatan Spesial Efek .........................................................................   21
9.    Teknologi Awal Pembuatan Spesial Efek ...............................................................   21
10. Teknik Efek Visual Dengan 3D Workflow ...............................................................   23
11. Teknik Efek Visual Dengan 2D Workflow ...............................................................   24
12. Foto Pelopor Spesial Efek Dalam Perfilman ..........................................................   26

BAB III : PENUTUP ................................................................................................................   27
1.    Kesimpulan ..................................................................................................................   27
2.    Kritik & Saran ...............................................................................................................   27
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................   28
BIOGRAFI PENULIS ..............................................................................................................   29





BAB I
PENDAHULUAN


1.   Penjelasan Proses Pembuatan Film dan CGI.

Dan pada masa modern saat ini, CGI merupakan teknik yang digunakan dalam penerapan teknologi komputer grafik untuk pembuatan efek khusus (special effect) dalam film. Computer-Generated Imagery (CGI yang dalam bahasa Indonesia artinya “pencitraan yang dihasilkan komputer”) adalah penggunaan grafik pada komputer (atau lebih tepatnya, grafik komputer 3D) dalam efek yang spesial. CGI  dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan serta keperluan, selain digunakan dalam film, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mememberi efek khusus pada acara televisi, iklan, dan juga media cetak. Permainan pada video umumnya menggunakan grafik komputer waktu-nyata sehingga jarang disebut sebagai CGI, meskipun aplikasi ini memberikan beragam manfaat , namun ternyata aplikasi ini juga sering menggunakan “adegan tengah” atau yang biasa disebut cutscene yang telah dirender dan film-film pembuka. Ini dinamakan Full Motion Video (FMV).

2.   Rumusan Masalah.
1.   Apa itu Spesial efek ?
2.   Bagaimana sejarah dari special efek ?
3.   Bagaimana teknik dan trik special efek ?
4.   Bagaimana perkembangan special efek di Indonesia ?

3. Tujuan Pembuatan Makalah.

Tujuan dari pada makalah ini adalah :
-          Agar siswa dan siswi dapat mengetahui tentang sejarah perfilman dan special efek perfilman.
-          Agar siswa dan siswi terutama pada saya bisa membuat sebuah makalah.
-          Agar siswa dan siswi dapat memahami dan mengerti tentang perfilman secara luas.







BAB 2
PEMBAHASAN
1.   Sejarah Spesial Efek Dalam Perfilman.
Sejarah efek khusus dimulai sejak sebelum penemuan dari kamera itu sendiri. 
Selama 1700-an, penyihir menggunakan banyak teknik untuk melakukan ilusi optik dan memukau penonton mereka.  Teknik inilah yang membentuk dasar-dasar efek khusus. Salah satu efek yang paling banyak digunakan dalam pertunjukan sulap selama periode ini adalah memanggil orang mati - spiritisme. 


Teknik special effect di masa awal-awalnya, terlihat palsu dan konyol. Misalnya untuk karakter monster dalam film The Seven Voyages of Sinbad and Jason and the Argonauts. Di film ini, monster digambarkan terlalu kaku dan tampil terlalu manusiawi secara visual. Hal itu membuat penampilan monster tidak menakutkan.Stop action, kemudian disusul oleh teknik go motion yang dipelopori oleh George Lucas. Dalam teknik ini, model digerakkan selama clicks. Namun hasilnya adalah gambar yang buram, namun impresi realistisnya lebih kena. Lucas pertama kali mencoba teknik ini di film Dragonslayer keluaran tahun 1981.Namun teknik stop action dan go motion secara cepat tersingkir oleh teknik computer animation. Rilis film Jurassic Park pada tahun 1993 yang banyak mengunakan computer animation untuk menggerakan dinosaurus, menginspirasikan banyak sutradara lain untuk membuat special effect menggunakan computer animation.Perkembangan special effect menggunakan computer animation sangat pesat. Buktinya bisa kita lihat di film Lord of The Ring yang menampilkan karakter Gollum. Gollum yang digarap dengan computer animation terlihat sangat hidup dalam berinteraksi dengan tokoh lainnya.Special effect sampai saat ini masih terus berkembang. Seakan-akan apapun bisa terjadi di dalam film.

Dalam pembuatan film juga saat ini sudah banyak teknologi yang baru dikarenakan tuntutan zaman. Saat ini Variasi film dari 2D, 3D hingga 4D saat ini sudah dapat kita nikmati, tapi apakah kalian semua tahu? Bagaimana teknik dalam pembuatan film-film ini. Jawabannya terletak pada aplikasi komputer grafis yang bernama computer generated imagery atau CGI. Melalui aplikasi ini kita dapat membuat gambar berkualitas 3D, tidak hanya itu kita juga dapat memberi efek yang sesuai untuk gambar 3D tersebut. Beberapa software CGI yang terkenal adalah Art of Illusion, Maya, Blender, dan lain-lain.




Sebuah kotak kecil dengan sumber cahaya dan slide semi-transparan digunakan untuk memproyeksikan gambar dari tokoh-tokoh sejarah ke kolom asap mengepul atau kain. Ini memberikan mosi hantu untuk gambar, menakutkan penonton ke titik bahwa beberapa penyihir akhirnya dipenjara  akibat pekerjaan setan mereka. 

Gbr 1. Pembuatan special efek oleh pesulap pertama kali




Pada tahun 1895, pentas komersial  pertama menampilkan gambar bergerak. Tiga puluh dua tahun kemudian, suara memasuki gambar, dan saat kita menuju melalui warna mid point dari abad ke-20, cara menambahkan efek khusus ke layar film ditemukan mereka.
 
                     Gbr 2. Menggunakan proyektor layar belakang







            Penemuan sekitar tahun 1820 memberikan cara untuk memproyeksikan gambar lebih terang dari jarak yang lebih besar. Hal ini menyebabkan penggunaan magic lantern untuk presentasi dan tujuan pendidikan. 



Ini mengubah magic lantern dari alat rahasia khusus untuk nstrument terkenal.
 
Gbr. 3 contoh penggunaan magic latern
          Teknik lain dari ilusi awal adalah penggunaan lembaran kaca sebagai cermin dua arah. Dalam ilusi yang kemudian dikenal sebagai “Ghost Pepper”, setelah John Henry Pepper, membuat anggota penonton berubah menjadi tengkorak dan kembali. 
          Hal ini dilakukan dengan menempatkan selembar kaca besar pada sudut 45 derajat antara penonton dan panggung, dan menyesuaikan pencahayaan sehingga penonton yang baik akan melihat MELALUI kaca untuk orang, atau REFLEKSI di kaca kerangka dari panggung .
         


http://utminers.utep.edu/lacarrera/history_twowaymirror.gif

          Pencahayaan itu memudar masuk dan keluar untuk membuat transformasi. Teknik ini diadopsi kemudian di awal film, dan segerombolan film “hantu” dibuat menggunakan teknik dua arah cermin ini.
Gbr.4 contoh pengambilan gambar oleh Robert W.

          Dengan latar belakang di bidang teknik mesin dan peralatan bangunan, Robert W. Paul ditugaskan untuk Kinetoscope copy Thomas Edison. 
Meskipun ia awalnya menolak, ia yakin untuk melaksanakan proyek karena Edison telah gagal untuk mendapatkan paten internasional. Ini memberi Paul menemukan pasar hukum untuk karyanya.
Pada tahun 1896, ia telah merancang dan membangun sebuah proyektor film, yang ia jual dalam jumlah besar karena penjualan dibatasi pada Lumieres '. 
         

          Menurut W. Paul Pada tahun 1897 ia membangun film pertama Eropa studio, lengkap dengan pintu perangkap, sebuah jembatan gantung dan track dolly yang bergerak kamera nya.Pada tahun 1905, ia syuting film pendek The Motorist, yang dipelopori dengan beberapa teknik efek khusus. 
Film ini adalah tentang pasangan yang melaju begitu cepat sehingga mereka lolos dari gravitasi bumi dan melakukan perjalanan melalui sistem surya sebelum pulang. 
http://utminers.utep.edu/lacarrera/history_moon.gif
          Meskipun sukses dalam waktu singkat , ia meninggalkan semua kegiatan bioskop pada tahun 1910, menjual studio, dan membakar segala saham filmnya. Rupanya, dia ingin kembali ke penemuan mekanik dan peralatan bangunan. 
Gbr.5 Contoh hasil special efek film yang dibuat oleh W. Paul













2.   Pengetian Spesial Efek.

            Special Effects atau Efek Khusus di dalam bahasa Indonesia, sering disingkat SFX  atau SPFX banyak digunakan di dalam dunia film, pertelevisian dan hiburan.
          Dengan definisi ini, efek khusus tidak cuma terdapat dalam film, seperti yang diketahui masyarakat awam. Efek spesial tidak hanya berwujud gambar, tetapi memiliki pengertian luas.
            Jadi kalau kita sering melihat pertunjukan musik dengan segala macam sinar laser, kembang api, hal tersebut dapat pula dikategorikan sebagai efek khusus.
            Efek khusus digunakan untuk meningkatkan dampak suatu obyek terhadap indera manusia. Obyek tersebut bisa berupa tontonan, gambar, atau pertunjukan.
            Dengan demikian, diharapkan efek khusus bisa meningkatkan ketertarikan seseorang terhadap obyek tersebut.
            Efek khusus merupakan kombinasi dari seni dan teknologi. Dari sisi teknologi, tidak cuma penguasaan teknologi yang digunakan, namun juga pengetahuan bagaimana indera manusia menangkap gambaran yang akan diterima oleh otak.
            Yang akan dilakukan oleh para ahli efek khusus adalah bagaimana menipu indera manusia, terutama audio-visual, bahwa seakan-akan hal tersebut terjadi.
            Misalnya kita ingin membuat efek hujan. Pertama-tama, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana karakteristik hujan yang benar menurut mata manusia.
            Setelah itu dengan teknologi apapun yang dimiliki, kita berusaha meniru karakteristik hujan tersebut. Yang terpenting bukan seberapa nyata wujud hujan tersebut dibuat, tetapi sejauh mana karakteristik hujan dipenuhi.

3.   Teori Dasar Spesial Efek & Visual Efek.

Spesial efek di dalam Motion Picture, merupakan teknik kamera yang membuat ilusi pada pikiran penonton, pada umumnya menggunakan teknik rear-screens projections atau gambar yang berada di belakang aktor, objek miniatur yang terlihat sesuai dengan aslinya, dan teknik animasi yang membuat makhluk terlihat realistis. Biasanya teknik ini dibuat pada film horror, film ruang angkasa, dan film-film yang sangat sulit unutk pengambilan gambar. Visual efek merupakan sub kategori dari special efek, visual efek adalah sebuah istilah yang banyak digunakanan pada dunia visualisasi dan motionts graphic lebih menekankan pada kreativitas Motions Graphic Designer agar dapat menghasilkan efek-efek visual tertentu atau bahkan mungkin lain dari pada yang lain. Dengan demikian tidak ada satupun tools yang dapat menghasilkan Visual Efek secara instan. Visual efek adalah suatu pergerakan visual yang langsung dapat terlihat oleh yang melihatnya melalui media penyampaian televisi atau monitor lainnya yang dibentuk dengan pergerakan animasi sehingga objek atau media yang terlihat lebih menarik.


4.   Spesial efek di Indonesia.
Di Indonesia special effect sering disebut juga SFX
SFX merupakan gabungan seni dan teknologi. Dari sisi teknologi, tidak cuma penguasaan teknologi yang digunakan tapi juga pengetahuan bagaimana indera manusia menangkap gambaran yang akan diterima oleh otak. Dari sisi seni berperan bagaimana teknologi itu digunakan untuk mencapai hal tersebut.

SFX berfungsi untuk meningkatkan dampak suatu obyek terhadap indera manusia. SFX tidak hanya digunakan di film-film, tapi juga dalam dunia pertunjukan panggung, seperti misalnya konser yang bertaburan dengan kembang api maupun permainan sinar laser juga disebut sebagai SFX.
5.   Spesial efek dari tahun ke-tahun.

   Tahun 1895
Gbr.6 Film Queens of Scots

Alfred Clarke membuat film , Queen of ScotsFilm ini menggunakan special effect pertama di dunia dengan memakai tekhnik subtitution shot.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3CAkXEY1K_0xiTL7QNF8ZcGCe5LWJzA2ymrtu6kj9yWXJAU40qFLPu2PcOjQoGKf8IrBktXgT2UKItr4RnUDeez6unuoTgO4UVAEBgNjo4Gvj1vWVdEIaz0Syr242jTFdg9U39BqgzDk/s400/trip+to+the+moon.jpg

Tahun 1898

Gbr.7 Film A Trip to The Moon

 Special effect awalnya dari adegan sulap, lho! Pesulap asal Perancis, George Melies membuat film dari aksi sulap dengan menggunakan tekhnik multiple exposure, miniatur,dan stop-motion animation. Dia membuat lebih dari 500 film, termasuk A Trip to The MoonBahkan George Melies disebut sebagai “bapaknya special effect”, kawan!


Tahun 1907

Gbr.8 Film The Eagle’s Nest
Penggunaan animatronik berupa elang mekanis dalam film The Eagle’s Nest.



Tahun 1916

Gbr.9 teknik penggabungan objek dengan pemeran

Frank Wiliams membuat , yaitu karakter bergerak yang digabungkan dengan background lain. Teknik ini selanjutnya menjadi teknik dasar blue screen.




Tahun 1925
Gbr.10 Film Coloseum

Film menggunakan hanging miniature atau penonton palsu dalam adegan di dalam Coloseum.  
     


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrbpQgMnU1Rflx1ampoE4qvENJMIwHhzJkoAx6jkb_oE8f9dJH6hQKec7AzDEIzl-GpLhOBS8_fq_T1FGnGzp86uBbWDGpAyPJ1XiVqWFeBwW-7oeIT_LOlnczyNnFiXsWrD5d_2d4yMY/s400/king+kong+willis+o+brient.jpg

Tahun 1933 

Gbr.11 Film King Kong

Wilis O’Brient membuat film King Kong dengan teknik stop motion paling detailmasa itu.



Tahun 1968
Gbr.12 Film 2001
Film 2001: memunculkan teknologi pertama motion control camera dan teknik slit-scan untuk membuat efek spesial.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIT2TvXZ1NKh0Wi2eV6-y1t8OlX50cF2coHpzkAJ0wKjAQSvrXdRpX78-F8JSQIE6-FvySQBBSQL2gX78t_D7S9EYlJjNhVTsDtLe5TpM-PmxmEqD-87dhty1YEky8zJ3GsWzG8fUhKwo/s400/Futureworld.jpg

Tahun 1976

Gbr.13 Film Futurworld
Film Futureworld menggunakan teknik 3D Computer Generated Imagery (CGI) yang pertama.



Tahun 1977

Gbr.14 Film star wars
Film Star Wars ini mengawali teknik penggunaan blue screen. Dan paling terkenal pada masa itu.



Tahun 1982

Gbr.15 Film Tron
Film TRON menjadi film aksi pertama dengan 20 menit grafis 3D dan animasi komputer.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQ4dD6ohhwcDl4mCxH6pxgBzuln7dDy5kPtSgcH2_JyRzQtvdCBhkX7w0rBY3VFF4burBX7bowm0kO1r-ggozjJ7L9Vmq0drs3iHo4yKAzOjusjUL8P0qh8dM1-dqO4-D4jlxxvegLKg/s400/young+serlock+holmes.jpg

Tahun 1985
Gbr.17 Film Young Sherlock Holmes

Karakter CG lengkap pertama muncul dalam film Young Sherlock Holmes karya Steven Spielberg.



Tahun 1991

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2PpawHwMEGirmX_e6MoD9cIWMAKvi3cs4URkNj-rwinzzdpRLp8ehX2sypCyXqbXMlBizrQ3BjjQ-F79yX3bw5Q5oGs9Cm9RKsb6u8bbHvrR0QpRvs_Gb2XKeDJUNCcdfsSR32hOoimU/s400/terminator.jpg
Gbr.18 Film terminatior 2
Dalam Terminator 2: Judgment Day terdapat efek spesial yang dibuat dengan CGIselama 5,5 menit. Semua efek di film ini dibuat secara digital.





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilSAAteF0ZVWYbPbzUTm_i_lzMSzJY4T2D1WVLJm7EjG_LZniIskX7nZHw3_T5vGrjtcV5yatwOv1WmG8OCH_FxrTGzmSQuhVpoO3EVE4se4QBhwjjhoBZbyePnKbAGvXCQn86q0R6Jeg/s400/jurassic+park.jpg

Tahun 1993
Gbr.19 Film Jurassik Park
Film Jurrasic Park juga menggunakan efek CGI dan animatronik dinosaurus dalam ukuran raksasa.






Tahun 1995




Gbr.20 Film Toy Story

Film Toy Story menjadi film yang seluruhnya dibuat menggunakan komputer. Dan menjadikan film pertama ang menggunakan teknik ini.


Tahun 2000-an
Gbr.21 Contoh Penerapan Efek Bluescreen

Efek spesial seperti teknik blue screen, animatronik, dan CGI yang dipakai dalam film makin berkembang dan canggih.


6.    Fungsi Spesial Efek.
http://www.geocities.com/scifiart/DestinationMoon/poster.jpg
·         Efek khusus digunakan untuk menampilkan adegan yang tidak dapat dicapai dengan alat yang biasa, misalnya perjalanan luar angkasa ke planet Mars. Belum pernah ada manusia yang sampai ke planet Mars. Untuk itulah efek khusus digunakan untuk menciptakannya.

·         Efek khusus juga digunakan bila saat menggunakan alat yang asli akan sangat mahal biayanya. Misalnya apabila kita ingin membuat ledakan yang sangat dahsyat, menghancurkan banyak sekali gedung, mobil, dan infrastruktur lain. Bila ingin menghemat biaya, efek khusus dapat digunakan.

Gbr.22 contoh melakukan hal yg mustahil dgn special efek.

·         Efek khusus juga digunakan bila penggunaan syuting manusia atau alat sebenarnya akan membahayakan aktor tertentu. Misalnya adegan ledakan, tentu aktor tidak ingin mati konyol saat membuat film, sehingga ledakan dilakukan oleh efek khusus.

·         Efek khusus juga digunakan untuk meningkatkan kualitas film yang sudah diambil, dengan cara menambahi, mengurangi atau mengubah elemen yang di dalam film.









7.   Peran Animator Dalam Pembuatan Spesial Efek.


Begitu besar peran seorang animator dalam membuat spesial efek pada suatu film. Tidak hanya untuk memperindah, tapi juga dapat melengkapi dan meningkatkan kualitas sebuah film. Atas dasar itulah, tugas akhir ini dibuat Posisi penulis sendiri sebagai Editor sekaligus Visual Effect Artist dalam film bergenre Action, Dickless Mafia mengharuskan penulis mengedit, menambahkan, mengurangi, atau memanipulasi potongan-potongan shot atau adegan tertentu dn potongan-potongan adegan tersebut di fase pasca produksi untuk memperindah film, dan menambah kesan dramatis dalam Film, sehingga penonton dapat menikmati film dengan lebih baik.


8.  Alur Kerja Pembuatan Efek Visual.

1 Real action footage adalah rekaman mentah ataupun rekaman langsung dari alat rekam video.
2 Dalam pembuatan efek visual terdapat alur kerja yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan kinerja dan sumber daya yang ada. Pada Gambar dibawahini adalah sebuah ringkasan dari alur kerja pembuatan efek visual oleh Richard Kidd.

9.   Teknologi awal Pembuatan Spesial Efek.

Teknologi yang digunakan bisa bermacam-macam. Beberapa orang akan membuat hujan dengan air yang disemprotkan ke atas. Para animator di Disney, awalnya membuat efek hujan dengan menggunakan lembaran tipis yang berlubang sangat banyak, kemudian digerakkan secara cepat di depan kamera.
Atau, kita juga bisa membuat efek hujan dengan menggunakan komputer. Yang terpenting adalah bukan seberapa canggih efek hujan tersebut dibuat, tetapi seberapa besar karakteristik hujan tersebut tercapai.






Gbr.23 Digital Production Workflow oleh : Richard Kidd

Efek visual memiliki beberapa cabang teknik yang keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu membantu dalam menggambarkan dan menyampaikan cerita kepada penonton, teknik yang akan digunakan dapat menyesuaikan dengan modal produksi ataupun skala tujuan akhir pembuatan film. Teknik yang dimaksud adalah teknik efek visual 2D workflow dan 3D workflow. Dibawah ini adalah Penjabaran dan daftar kelemahan serta kelebihan teknik tersebut :
10.       Teknik Efek Visual Dengan 3D Workflow.

Teknik ini merupakan teknik yang memanfaatkan teknologi 3D dalam alur pengerjaan visual efeknya, teknik ini sangat sering digunakan dalam proses produksi visual efek pada studio besar untuk memproduksi film Hollywood ataupun Box Office, teknik ini memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :


Ø KEUNGGULAN

·         Dapat membuat efek yang realistik, dari sudut photoreal atau perilaku yang sesuai dengan hukum fisika
·         Dapat menghasilkan efek dengan resolusi yang di inginkan dengan mudah dikarenakan program 3D berbasiskan
vector yang dapat diresize sesuai kebutuhan produksi.
·         Dapat memvisualisasikan hampir apa saja yang mungkin tidak dapat dilakukan secara langsung karena tingginya factor bahaya.

Ø KELEMAHAN

·         Biaya produksi yang relatif besar, lisensi
sebuah software 3D, belum lagi software
pendukung lainya.
·         Membutuhkan banyak tenaga ahli, sebagai contoh, pada produksi pembuatan Ironman 2, Marvel Studios membutuhkan 11 Studio visual efek untuk mengerjakan Post- Produksi, salah satunya adalah Industrial Light And Magic Studios.
·         Membutuhkan waktu Rendering yang jauh lebih lama dibandingkan 2D Workflow, sebagai contoh pada film Transformer 2, membutuhkan waktu selama hampir 3 Tahun nonstop untuk proses rendering dalam 1 buah scene jika menggunakan komputer rumah paling high end sekalipun.
·         Tingkat kerumitan tinggi, dibandingkan 2D workflow yang tinggal pasang pre-comp footage, 3D workflow harus membuatnya
secara manual dalam setiap efek yang ingin digunakan






Gbr.24 Contoh Penggunaan 3D Workflow Pada Film Ironman 3


11.  Teknik Efek Visual 2D Workflow.

Teknik ini memanfaatkan berbagai stok rekaman, gambar ataupun preset 2D sebagai basis pengerjaan efek tersebut, teknik ini banyak digunakan oleh para pembuat 7 film indie dikarenakan minimalnya kebutuhan dana dan sangat praktis. teknik ini memiliki
kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :

Ø KEUNGGULAN
·         Biaya Bahan yang relatif murah, sebuah paket preset efek visual (Video Copilot – Action Essential) berharga $99.5
·         Tingkat kerumitan produksi yang rendah, cukup pasang memposisikan dan mengoreksi warna
·         Membutuhkan tenaga kerja yang relative sedikit dibandingkan 3D Workflow.
·         Membutuhkan waktu yang relatif singkat dalam proses Rendering, dengan computer berprosesor i7, proses render dengan Adobe After Effects akan membutuhkan waktu yang cukup singkat, tidak lebih dari 10 menit per frame.

Ø  KELEMAHAN
·         Preset dan Template efek sangat terbatas, dikarenakan produsen yang memproduksi hanya beberapa.
·         Adegan efek visual terkadang harus menyesuaikan dengan Template dan Preset.
·         Efek yang dibuat terlihat cenderung flat, dikarenakan tidak memiliki kedalaman gambar (2D).


Gbr.25 Contoh Penggunaan 2D Workflow pada film Indie Videocopilot.













12.  Foto pelopor spesial efek dalam perfilman.


GEORGE LUCAS
Pelopor Spesial Efek Perfilman




Gbr.26 Foto pelopor pembuatan special efek







BAB III
PENUTUP


vi.  Kesimpulan

Seperti yang telah dibahas di BAB I dan BAB II adalah:
Efek khusus digunakan untuk meningkatkan dampak suatu obyek terhadap indera manusia. Obyek tersebut bisa berupa tontonan, gambar, atau pertunjukan. Dengan demikian, diharapkan efek khusus bisa meningkatkan ketertarikan seseorang terhadap obyek tersebut. Dan lebih memahami teknik dan trik dari pembuatan spesial efek tersebut.
vii. Kritik dan Saran
    Saya menyadari bahwa masih ada kesalahan dalam tugas ini. Tugas ini tidak baik dan tidak sempurnah seperti yang bapak guru harapkan. Saya juga menyadari bawah tugas ini juga masih ada kesalahan dalam kata, penulisan dan pengetikan.
Karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari bapak guru yang menerima tugas ini, sebab adanya kritik dan saran, saya dapat menyempurnaankan kembali tugas yang akan diberikan di waktu yang akan datang. Kritik dan sarannya bapak guru juga membuat saya jadi siswa yang prestasi dalam hal melakukan tugas atau menulis sebuah makalah.
















DAFTAR PUSTAKA


































BIOGRAFI PENULIS




Nama saya M. Andri Firmansyah, saya lahir pada tanggal 27 Juni 1997 di Kota Sidoarjo. Dan Saya ber tempat tinggal di desa Sawocangkring RT.05 RW.01 Kec. Wonoayu.
Saya dulu sekolah SD di di SDN Sawocangkring, dan lulus dari SD saya melanjutkan ke SMP YPM 7 Sidoarjo. Dan saya sekarang ini bersekolah di SMK Antartika 2 Sidoarjo jurusan Multimedia dan saya sudah kelas 12. Saya dulu pernah PKL atau Prakerin di KPP Pratama Sidoarjo Selatan selama 4 bulan, itu membuat pengalaman kerja pertama saya. Dan saat ini saya sedang mengerjakan tugas akhir untuk persyaratan mengikuti UN tahun 2015.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini